Mahasiswa PPG Universitas Sultan Agung Semarang Gelar Proyek Kepemimpinan “LINAR DAN GEMA”

Semarang, 24 Februari 2025 – Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Gelombang 2 Tahun 2024 dari LPTK Universitas Sultan Agung telah melaksanakan Proyek Kepemimpinan masyarakat dan pendidikan, dengan sasaran Ibu PKK dan kelompok belajar Gebanganom 1 RT 02/RW 08 kelurahan Genuksari kecamatan Genuk kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pascabanjir dengan sabun anti bakteri ramah lingkungan.

Kelompok kecil ibu-ibu dalam Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), dibentuk untuk mendukung kelancaran program-program PKK dan berperan dalam mewujudkan keluarga sejahtera. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun anti bakteri dengan menggunakan beberapa bahan seperti ekstrak kunyit dan daun sirih berfungi sebagai antibakteri yang dapat mencerahkan serta air suling berfungsi sebagai pelarut sabun. Sosialisasi ini tidak hanya membuat sebuah produk, tetapi juga mengedukasi masyarakat genuk mengenai manfaat dari membuat sabun sendiri pada musim hujan dan banjir. Dengan Judul “LINAR (Lindungi Ksesehatan Pascabanjir dengan Sabun Anti Bakteri Ramah Lingkungan” produk ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menikmati berbagai manfaat kesehatan pascabanjir.

Pada proyek kepemimpinan pendidikan sasaran yang dituju adalah kelompok belajar dibentuk untuk menguatkan budaya di Jawa Tengah dan memperlihatkan bagaimana proses hujan itu terjadi serta menjelaskan mengapa bisa sampai terjadi banjir. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan pembelajaran kepada kelompok belajar menggunakan pop-up book keragaman budaya Jawa Tengah dan diorama siklus air yang dibuat dengan peralatan sederhana. Pada proyek ini kami mengangkat sebuah judul “GEMA (Gelar Media Pop-Up Book Keragaman Budaya dan Diorama Siklus Air” media sederhana yang dibuat dengan pembelajaran yang menarik diharapkan dapat membantu kelompok belajar dalam memahami dan meningkatkan budaya dilingkungan sekitar serta melihat langsung bagaimana proses hujan dapat terjadi.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat solidaritas antarpeserta, serta membangun kesadaran akan pentingnya mengantisipasi banjir dan menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan. Melalui proyek kepemimpinan ini, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menginspirasi masyarakat untuk hidup lebih sehat dan sejahtera. Serta pada pendidikan, mahasiswa berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mengenalkan media menarik sebagai media pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan inisiatif ini dapat menjadi model bagi proyek serupa di masa mendatang, yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan dengan membuat sabun sendiri, dan semangat belajar anak-anak diluar lingkungan sekolah.